SISTEM KOPLING DAN CARA KERJANYA
Makalah ini disusun untuk melengkapi
tugas mata kuliah
Teknologi Sepeda Motor
Dosen pengampu : Drs.Noto Widodo M.pd
Disusun
oleh :
Didik
Andy Irawan (12509134010)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau
dijalankan pada berbagai kondisi jalan.Namun demikian, mesin yang berfungsi
sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik
apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut.Misalnya, pada
saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar,
namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini
walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh
namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang
rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata,
kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Dari pendahuluan
diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling dan cara
kerjanya,maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian
system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas
secara terperinci yang berkaitan dengan system kopling dan cara kerjanya.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa fungsi kopling ?
2. Apa saja bagian-bagian kopling ?
3. Bagaimana prinsip kerja kopling ?
4. Apa saja jenis-jenis kopling ?
C.
Tujuan
1. Untuk bisa
mengetahui apa fungsi kopling.
2. Untuk bisa
mengetahui bagian-bagian dalam kopling.
3. Untuk bisa
mengetahui prinsip kerja kopling.
4. Dan untuk
mengetahui jenis-jenis kopling.
BAB II
ISI
A. FUNGSI KOPLING
Dalam
keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi
menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan
maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong
release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas
diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel.
Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah
yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini
terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida,
koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan
oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek
tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah
dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya
direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh
sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang
plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil
dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah
tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya
kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga Fungsi kopling adalah sebagai
penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Pada umumnya
kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain
yang terletak pada poros engkol.
B. BAGIAN-BAGIAN
KOPLING
Pada
umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup
kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan,
dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya
dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan
plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan
adanya tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi
tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling
di buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta
ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini
dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan
platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga
untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat
pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang
terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat
kopling atau kerusakan lainnya seperti
bengkoknya plat kopling.
C. PRINSIP
KERJA KOPLING
kopling
primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder
berfungsi untuk melayani pengoperan gigi.
·
Kopling Primer
Terletak
pada poros engkol yang terdiri dari:
(1).Outer
clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2).Inner
clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3).Drive
plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi
sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
(4).Drive
gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder Cara kerja kopling
primerPada saat mesin berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul)
belum
bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik
pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start jalan.
Secara
lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan
sebagai
berikut :
1.
Handel kapling ditekan.
2.
Tangkai pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3.
Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang
pengangkat (lifter rod).
4.
Batang pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter plate).
5.
Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan
(pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6.
Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja
sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan
melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit
demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang
pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran
rumah kopling secara merata.
Mekanisme
kopling terdiri atas:
1.
Gigi primer kopling,
2.
Rumah kopling
3.
Kanvas kopling (pelat gesek),
4·
Pelaf kopling.
5.
Pegas kepling,
6.
Pengikat kopling (baut),
7.
Kopling tengah
8.
Pelat tutup dan pelat dasar,
9.
Klep penjamin, dan
10.
Batang penekan.
D. JENIS-JENIS
KOPLING
·
Kopling Otomatis
Kopling
otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya
putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling
otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang
berkedudukan pada poros primer persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan
koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik,
hanya tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada kopling
atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yakni:
1. Otomatis
kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk kopling yang berkedudukan
pada pores engkol.
2. Rol
pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
3. Pegas
kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat
netral,
4. Pegas
pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral,
bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi
rendah.
·
Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling
primer yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang
bekerja secara konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian
kopling primer adalah:
(1)
Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2)
Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.
Mekanisme
kerja kopling ganda, yaitu:
Pada
saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),clutch shoe (sepatu
kopling) belum mengembang, karena masih tertahan oleh pegas, dengan demikian
clutch drum (silinder kopling)-pun belum berputar, pada saat putaran mesin
mulai meninggi maka sepatu kopling mulai mengembang karena adanya gaya sentrifugal.
Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti
proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke
kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya
kopling kanvensional yang telah dijelaskan,kopling ganda digunakan pada sepeda
motor Honda dengan tujuan untuk mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk
gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan adalah sebagai berikut :
Ø Fungsi
kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros
engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi,
atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol.
Ø Bagian-bagian
kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit
pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling.
Ø Prinsip-prinsip
kerja kopling. kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan
kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi.
Ø Jenis-jenis
kopling ada dua yaitu kopling otomatis dan kopling ganda.
B. SARAN
-
Bagi pembaca carilah referensi
lain lagi yang lebih akurat dan lengkap karena makalah ini masih banyak
kekurangannya.
-
Dengan menambah
reverensi semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita miliki.
DAFTAR
PUSTAKA
New step 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar