Google

Hasil penelusuran

Kamis, 09 Mei 2013



ARTI NAMA KU (DIDIK ANDY IRAWAN)


SEBUAH RAJA YANG DIKASIHI ALLAH
yang Gemar akan Kemasyhuran SERTA kebajikan...



terimakasih ayah dan ibu yang telah memberikan nama dengan arti yang bagus,
ini sebuah do'a...




Minggu, 21 April 2013

Diode zener dan stabilisasi tegangan dengan IC


LAPORAN PRAKTIKUM
DIODE ZENER DAN STABILISASI TEGANGAN DENGAN IC
JOB :JST/OTO/OTO/ 311/08
MATAKULIYAH : LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR



Disusun oleh :

NAMA   : Didik Andy Irawan
KELAS : B1
NIM       : 12509134010


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013

1.      Judul Laporan
Diode zener dan stabilisasi tegangan dengan IC

2.      Kompetensi
Memahami karakteristik diode zener dan IC penyetabil tegangan
3.      Tujuan Penyusunan
a.       setelah praktikum mahasiswa diharabkan bisa memeriksa tegangan tembus (breck down voltage) diode zener.
b.      Mahasiswa bisa merangkai diode zener sebagai referensi tegangan(voltage reference).
c.       Dan bisa membuat rangkaian penyetabil tegangan dengan IC.

4.      Alat dan Bahan
a.       Multi meter
b.      Power suplay
c.       Training kit OTO-001
d.      Ampermeter 1-1000Ma
e.       Kabel penghubung

5.      Keselamatan Kerja
a.       Sebelum praktikum jangan lupa berdo’a memohon keselamatan ke pada allah swt.
b.      Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan dengan tegangan arus listrik.
c.       Kalibrasi multi meter sebelum digunakan.
d.      Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.
e.       Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.
f.       Tanyakan pada instuktur apabila mengalami permasalahan dalm praktikum.



  
6.      Kajian Teori

Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis diode yang dipakai.
Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.
Tegangan tembusnya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa adalah 5% dan 10%.
Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan AmerikaClarence Melvin Zener.
Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche, seperti di dalam diode avalanche. Kedua tipe diode ini sebenarnya dibentuk melalui proses yang sama dan kedua efek sebenarnya terjadi di kedua tipe diode ini. Dalam diode silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek Zener adalah efek utama dan efek ini menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif.
Dalam diode Zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan kedua koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, diode 5.6 Volt menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.
Teknik-teknik manufaktur yang modern telah memungkinkan untuk membuat diode-diode yang memiliki tegangan jauh lebih rendah dari 5.6 Volt dengan koefisien temperatur yang sangat kecil. Namun dengan munculnya pemakai tegangan tinggi, koefisien temperatur muncul dengan singkat pula. Sebuah diode untuk 75 Volt memiliki koefisien panas yang 10 kali lipatnya koefisien sebuah diode 12 Volt.
Semua diode di pasaran dijual dengan tanda tulisan atau kode voltase operasinya ditulis dipermukaan kristal diode , biasanya dijual dinamakan diode Zener.
Pemakaian
Dioda Zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara parallel dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang sehingga mencatu-balik, sebuah diode Zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting (hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan tembus diode tersebut. Hasilnya, tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebuah diode Zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan shunt (shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.

7.      Langkah Kerja
A.                                                                                                          
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Buatlah rangkaian 

 
Rumus yang digunakan :
VR = Ir x 100Ω                            VD = V ln – VR
3.      Atur besar tegangan input (V in), periksa besar arus mengalir (Ir), tegangan zener (VD), dan tegangan resistor (VR). Catat pada lembar kerja yang telah tersedia.
4.      Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan teoritis.
5.      Buatlah rangkaian diode zener sebagai referensi tegangan 
Rumus yang digunakan :    
                Vin = VR + V                    Ir = IL + ID                  

6.      Atur tegangan masuk, catat semua data pada tabel yang telah tersedia.
Percobaan rangkaian penyetabil tegangan dengan IC LM 78xx
1.    Buat rangkaian penyetabil tegangan dengan IC LM7805 
2.    Berikan beban pada terminal output dengan resistor 560 Ohm.
3.    Atur tegangan input
4.    Lakukan pengukuran terhadap setiap perubahan arus input, tegangan output dan arus yang mengalir pada beban sesuai dengan perubahan tegangan input.
5.    Lakukan hal yang sama pada IC regulator LM7808.
6.    Buat tabel data dan gambarkan dengan grafik V dan I baik input maupun output.
7.      Bersihkan dan rapikan bahan dan alat yang digunakan, kembalikan ke tempat semula.

8.      Data Praktikum (sajian data)
Pengukuran pada rangkaian 1
Input voltage (Vin)
Reverce current (Ir)
Resistor voltage (VR)
Diode voltage (VD)
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
0
2
3
0
0
3
4
0
0
4
10
10,05
0,8
9,2
11
15
1,6
9,3

Pengukuran pada rangkaian 2

Input voltage (Vin)
Reverse current (Ir)
Diode current (ID)
Load current (IL)
Resistor voltage (VR)
Diode voltage (VD)
0
0
0
0
0
0
1
0,4
0
0,4
0,048
1
2
0,74
0
0,74
0,083
1,9
10
6,2
3,6
0,9
0,9
9,2


Pembahasan ,
Rangkaian 1.
       VR = IR x 100 Ω          VR = IR x 100 Ω          VR = IR x 100  Ω  
             = 0  x 100 Ω                  =  0,01005 x 100            = 0,015 x 100
             =  0 V                            = 0,1005 V                     = 1,5 V
      
     VD = Vin – VR             VD = Vin – VR             VD = Vin – VR
            = 1 -0                             = 10 – 0,8                        = 11 – 1,6
            = 1 V                             = 9,3 V                            = 9,3 V

Rangkaian 2.
      VR = IR x 100 Ω          VR = IR x 100 Ω           VR = IR x 100 Ω
             = 0,4 x 100                    = 0,74 x 100                   = 6,8 x 100
             = 40 mA                                 =  74 mA                        = 680 mA
    
       IR =  IL + 10                 IR =  IL + 10                  IR =  IL + 10
            =  0,4 + 0                        = 0,74 + 0                       = 3,6 + 3,15
            = 0,4                                = 0,74                             = 6,75

    VD = Vin – VR               VD = Vin – VR              VD = Vin – VR
           = 1 – 0,048                       = 2 – 0,083                      = 10 – 0,8
           = 0,952                              = 1,917                            = 9,2

   Vin = VR + VD                  Vin = VR + VD             Vin = VR + VD
          = 0,048 + 1                          = 0,083 + 1,9                  = 0,8 + 9,2
           = 1,048                                = 1,983                           = 10



           
Pertanyaan dan tugas.
1.      Sebutkan sistem pada rangkaian otomotif yang memanfaatkan diode zener.
2.      Sebutkan sistem pada aplikasi otomotif yang menggunakan regulator tegangan. Jelaskan komponen yang digunakan untuk regulator tersebut!
Jawab:
1.    Jadi Fungsi utama dari Dioda Zener pada rangkaian pengisian baterai Sepeda Motor adalah sebagai penstabil arus dengan cara membuang arus berlebihan yang lewat dalam sebuah sirkuit dan pemasangannya dengan diparalelkan. Semisalnya sebuah zener memiliki ambang batas voltase 15volt,jika arus yang lewat di kutup negatipnya dibawah 15volt maka arus akan tetap dialirkan secara normal.Berbeda bila arus yang lewat melebihi ambang batas, semisalnya 16volt maka arus yang lagi 1volt itu aka.

2.    Tegangan listrik dari alternator tidak selalu constant hasilnya. Karena hasil listrik alternator tergantung daripada kecepatan putaran motor. Makkin cepat putarannya makin besar hasilnya demikian juga sebaliknya.Rotor berfungsi sebagai magnet.Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coil pun akan terpengaruh.Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrikyang masuk ke rotor coil.Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap constant (sama) menurut harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain daripada itu regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik.

9.      Kesimpulan
Pada rangkaian input voltage 1-9 dan VR masih 0,berati diode zener mampu menahan arus pada 9 volt,dan mulai melepas arus pada 10 volt keatas.
Pada rangkaian dua arus mulai bisa diukur pada tegangan 10 v.


10.  Saran

-       Alat-alat dalam praktikum kurang memadahi,sehingga membuang-buang waktu dalam praktikum,untuk menunggu pergntian alat dengan kelompok lain.
-       Kerjasama kelompok perlu ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA